Nusakripto.com – Beberapa tahun belakangan ini kripto mulai hype dikalangan anak muda, bahkan beberapa mereka berharap kaya mendadak dari investasi kripto.
Ingin mendadak kaya dari kripto sebenarnya salah kaprah memahami kripto dan ekonomi. Semuanya bermulai dari FOMO (Fear Of Missing Out) atau perasaan cemas atau khawatir yang muncul ketika seseorang merasa ketinggalan atau kehilangan kesempatan yang dianggap penting dan lemahnya pendidikan mengenai finansial dan ekonomi.
Selain itu, fenomena ingin kaya cepat ini didorong oleh kondisi ekonomi Indonesia dan global yang belum pulih sehingga banyak orang ingin mencari jalan pintas untuk menjadi kaya salah satunya dari kripto.
Pada mulanya, Satoshi Nakamoto sang penemu Bitcoin, ingin menjadikan Bitcoin sebagai alternatif baru ditengah guncangan krisis ekonomi 2008, Bitcoin dibangun diatas konsep desentralisasi keuangan melawan sentralisasi keuangan tradisional.
Bitcoin terinspirasi oleh cita-cita libertarian, seperti kebebasan individu, minimnya campur tangan pemerintah, dan perlindungan privasi. Prinsip-prinsip ini tercermin dalam sifat transaksi Bitcoin yang pseudonim, memberikan pengguna tingkat anonimitas yang tidak bisa ditemukan dalam sistem keuangan tradisional.
Bitcoin secara fundamental menggeser paradigma moneter yang ada. Tidak bergantung pada aset fisik atau ekonomi suatu negara, dengan pasokan terbatas hanya akan ada 21 juta bitcoin. Bitcoin tidak terpengaruh oleh praktik pencetakan uang yang terus-menerus. Karakteristik ini membuatnya sangat berbeda dari mata uang fiat, yang dikendalikan oleh pemerintah dan terikat pada kebijakan moneter.
Jadi, sebelum terjun ke dunia kripto ada baiknya untuk mengeksplorasi pemahaman tentang ekonomi dan kripto secara keseluruhan.