Nusakripto.com – Dalam sebuah wawancara di acara Milk Road Show, Jesse Eckel, seorang analis pasar, menyatakan keyakinannya bahwa altcoin season akan segera datang, dipicu oleh pergerakan harga Bitcoin yang diprediksi akan mencapai level US$80 ribu.
Jesse menjelaskan bahwa kepercayaan ini berasal dari siklus empat tahun yang konsisten di dunia kripto.
“Setiap empat tahun, kita melihat pola yang hampir serupa, dan ini diharapkan mencapai puncaknya pada 2025,” ujar Jesse.
Siklus ini, menurutnya, terus berulang meskipun banyak yang awalnya mengira kali ini akan berbeda.
Siklus empat tahun ini bukan hanya mengandalkan faktor dari dalam ekosistem Bitcoin, tetapi juga pengaruh besar dari likuiditas global yang meningkat. Beberapa bank sentral, termasuk The Fed AS, Bank Rakyat Tiongkok dan Eropa, telah menunjukkan tanda-tanda pemotongan suku bunga dan pemberian stimulus.
“Likuiditas global yang meningkat berperan besar dalam tren harga Bitcoin, dan ini akan merambat ke altcoin,” jelas Jesse lebih lanjut.
Psikologi Investor dalam Altcoin Season
Selain faktor siklus dan likuiditas, Jesse menyoroti pengaruh psikologi investor dalam memperkuat altcoin season.
Ketika harga Bitcoin meningkat drastis, investor yang merasa terlambat biasanya akan mencari alternatif lain di pasar kripto, seperti Ethereum atau Solana. Alasan sederhana dari hal ini adalah biaya kepemilikan yang tampak lebih rendah dibandingkan Bitcoin yang mungkin sudah dianggap terlalu mahal.
“Orang-orang akan selalu mencari aset yang harganya lebih murah, karena mereka merasa memiliki lebih banyak kepemilikan meskipun mungkin nilainya tidak sebanding,” ujar Jesse.
Aliran dana inilah yang kemudian berlanjut dari aset utama seperti Ethereum ke aset-aset lain, hingga akhirnya menyentuh memecoin dengan iming-iming imbal hasil yang sangat tinggi, mencapai ribuan persen.
Faktor Baru: Dampak Inflasi pada Nilai Bitcoin
Dalam perbincangan ini, Jesse juga menyentuh aspek inflasi sebagai salah satu faktor yang memengaruhi nilai Bitcoin secara signifikan.
“Jika kita menyesuaikan dengan inflasi, level tertinggi Bitcoin sebenarnya setara dengan sekitar US$80 ribu dalam nilai hari ini,” ujarnya.
Artinya, meskipun secara nominal harga Bitcoin tidak memecahkan rekor baru, secara riil tingkat inflasi mendorong batas psikologis investor.
Dia menjelaskan lebih lanjut bahwa jika Bitcoin mampu mencapai level US$80 ribu, hal tersebut dapat menjadi sinyal besar yang akan menarik lebih banyak investor baru yang ingin ikut serta dalam tren tersebut.
“Saya mendapat pesan dari beberapa teman yang melihat Bitcoin naik dan bertanya apakah ini akan bertahan lama,” tambah Jesse, menekankan bahwa minat dari investor baru dan ketidakpastian di pasar tradisional berpotensi meningkatkan minat pada altcoin.
Dampak Wealth Effect: Ketika Investor Mulai Melirik Altcoin
Selain itu, Jesse menjelaskan bahwa kenaikan harga Bitcoin dan Ethereum menciptakan efek kekayaan atau Wealth Effect.
Ketika nilai Ethereum meningkat, misalnya, banyak organisasi dan perusahaan yang memegang aset kripto akan merasakan peningkatan kekayaan. Mereka pun cenderung memperluas portofolio mereka dengan investasi di altcoin.
“Aset yang naik nilai akan memberikan kepercayaan bagi pemegangnya untuk memanfaatkan leverage. Mereka mungkin meminjam dana terhadap aset ini dan menginvestasikannya ke altcoin, sehingga menciptakan lebih banyak likuiditas di pasar,” tambah Jesse.
Fenomena inilah yang biasanya menciptakan kondisi pasar parabolik dan membawa altcoin ke level harga yang signifikan sebelum terjadi koreksi.
Transfer Kekayaan Generasi dan Masa Depan Kripto
Lebih jauh lagi, Jesse memprediksi adanya tren besar dalam bentuk Great Wealth Transfer atau transfer kekayaan besar dari generasi tua ke generasi muda.
Dalam dua dekade mendatang, lebih dari US$79 triliun kekayaan akan berpindah tangan dari generasi tua ke generasi muda. Hal ini dinilai sangat positif untuk kripto, karena generasi muda cenderung lebih terbuka dan akrab dengan aset digital dibandingkan generasi sebelumnya.
Generasi muda sudah memiliki ketertarikan besar pada aset digital dan memecoin, dengan lebih banyak kekayaan di tangan mereka, kemungkinan besar mereka akan memasukkan dana itu ke pasar kripto,” terang Jesse.
Dukungan dari generasi ini dianggap dapat terus mendorong permintaan kripto hingga bertahun-tahun ke depan, membuat ekosistem kripto tetap hidup dan berkembang.
Apakah Siklus Akan Terus Berlanjut?
Meskipun yakin dengan siklus empat tahun, Jesse juga mengakui bahwa suatu hari nanti siklus ini mungkin akan berhenti karena pengaruh psikologi pasar.
“Pada titik ketika semua orang mulai mempercayai siklus ini, mungkin siklus tersebut tidak akan lagi terjadi seperti yang diharapkan,” ujar Jesse.
Namun, ia tetap percaya bahwa selama likuiditas global terus meningkat, pasar kripto memiliki potensi untuk bertumbuh dalam jangka panjang.
Dengan prospek likuiditas, efek psikologi investor, dan transfer kekayaan antar-generasi, Jesse melihat altcoin season berikutnya akan menjadi momentum besar. Jika prediksi ini benar, kita mungkin akan melihat lonjakan besar di berbagai altcoin dalam waktu dekat.
[Blockchainmedia]