Ringkasan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG), 19-20 November 2024
1.Keputusan Suku Bunga:
•BI Rate tetap di 6,00%, Deposit Facility di 5,25%, dan Lending Facility di 6,75%.
•Kebijakan ini bertujuan menjaga inflasi pada 2,5±1% untuk 2024-2025 dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
2.Stabilitas Rupiah:
•Penguatan nilai tukar melalui intervensi di pasar valas, DNDF, dan SBN.
•Optimalisasi instrumen pro-market seperti SRBI, SVBI, dan SUVBI untuk menarik investasi asing.
3.Kebijakan Makroprudensial:
•Dukung kredit di sektor prioritas, termasuk UMKM dan ekonomi hijau, dengan prinsip kehati-hatian.
•Sistem pembayaran diperkuat untuk digitalisasi dan akseptasi QRIS, khususnya di destinasi wisata.
4.Fokus Pertumbuhan Ekonomi:
•Ekonomi tumbuh 4,95% (yoy) di Q3 2024, ditopang konsumsi rumah tangga dan investasi.
•Perkiraan pertumbuhan 4,7%-5,5% pada 2024 dan lebih tinggi pada 2025.
•Inflasi IHK Oktober 2024 terkendali di 1,71% (yoy).
5.Tantangan Eksternal:
•Ketidakpastian global dan kebijakan fiskal AS yang ekspansif meningkatkan tekanan dolar AS.
•Respon kebijakan diperlukan untuk menjaga stabilitas eksternal dan mendukung investasi domestik.
6.Ketahanan Keuangan:
•Surplus neraca pembayaran triwulan III 2024. Cadangan devisa akhir Oktober 2024 sebesar $151,2 miliar.
•Kredit tumbuh 10,92% (yoy) pada Oktober, dengan kontribusi sektor hilirisasi, perdagangan, dan UMKM.
7.Kebijakan Kolaboratif:
•Sinergi dengan pemerintah melalui program seperti GNPIP untuk pengendalian inflasi pangan.
•Dukungan pada sektor prioritas melalui promosi investasi dan digitalisasi sistem pembayaran.
Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi kebijakan untuk menjaga stabilitas ekonomi, mendukung pertumbuhan, dan menghadapi tantangan global.