Nusakripto.com – Pada malam pemilihan presiden AS, Bitcoin mencapai level tertinggi sepanjang masa di $74.659 sebelum kembali turun sedikit di bawah $74.000, didorong oleh bertambahnya dukungan bagi kandidat Republik, Donald Trump, di berbagai platform taruhan seperti Polymarket, Kalshi, dan PredictIt. Meski hasil akhir pemilu masih belum dapat dipastikan, peningkatan peluang Trump terlihat berdampak pada lonjakan harga Bitcoin, yang naik lebih dari 8% pada Selasa malam bersamaan dengan hasil dari negara bagian utama yang mulai dilaporkan.
Dukungan Trump pada Kripto Angkat Sentimen Pasar
Trump dipandang sebagai figur yang pro-kripto, memunculkan optimisme di kalangan komunitas aset digital. Sikapnya yang lebih terbuka terhadap mata uang kripto dibandingkan kandidat Demokrat Kamala Harris dan Presiden Joe Biden, dengan janji regulasi yang lebih ramah, telah menarik perhatian investor. Antusiasme terkait pencalonan Trump juga memberi efek positif bagi Trump Media & Technology Group, yang sahamnya melonjak lebih dari 10% dalam perdagangan setelah jam kerja.
Efek Pro-Trump Meluas ke Saham-Saham Pendukungnya
Optimisme pro-Trump juga terlihat pada saham-saham yang terkait dengan pendukungnya, seperti Tesla, yang CEO-nya Elon Musk adalah simpatisan Trump. Saham Tesla naik hampir 3% dalam perdagangan setelah jam kerja, mencapai $258,70. Hal ini menunjukkan sinergi antara saham-saham tradisional dan pasar kripto, menyoroti dampak luas pemilu terhadap sentimen pasar.
Kaitan Historis Pemilu AS dengan Kenaikan Bitcoin
Bitcoin memiliki sejarah kenaikan menjelang pemilihan presiden AS. Hanya beberapa hari sebelum Hari Pemilu, BTC sudah mencapai rekor tujuh bulannya di $73.000. Pada pemilu sebelumnya di tahun 2012, 2016, dan 2020, Bitcoin mengalami kenaikan berturut-turut sebesar 87%, 44%, dan 145% dalam tiga bulan pasca pemilu, yang sebagian besar dipengaruhi oleh siklus pengurangan Bitcoin dan kebijakan Federal Reserve.
Ketidakpastian Pemilu dan Potensi Fluktuasi Bitcoin
Meski menunjukkan momentum positif, Bitcoin diprediksi tetap volatil sampai hasil pemilu jelas. Tony Stewart dari Pelion Capital mengamati bahwa pasar opsi Bitcoin menunjukkan langkah protektif, dengan para pedagang melakukan lindung nilai untuk mengantisipasi risiko penurunan jika hasil mengejutkan muncul.
Bitcoin sebagai Aset Lindung Nilai di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
Di tengah kekhawatiran fiskal seperti defisit anggaran AS sebesar $1,8 triliun, Bitcoin makin dipandang sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi. Investor melihatnya sebagai aset penyimpan nilai serupa emas, dengan kemampuan bertahan meski dolar AS mungkin terdevaluasi.
Pasar Kripto Menguat di Malam Pemilu
Lonjakan di pasar kripto pada malam pemilihan menggarisbawahi besarnya pengaruh politik AS terhadap sentimen investor Bitcoin. Dengan hasil dari beberapa negara bagian utama yang belum diumumkan, harga Bitcoin tetap sensitif terhadap dinamika politik, membuka peluang pencapaian rekor baru di sisa tahun 2024.