Nusakripto.com – Mohamed El-Erian, Kepala Ekonom Allianz, mengeluarkan peringatan bahwa tidak semua investor optimis mengenai laporan ketenagakerjaan yang akan dirilis Jumat ini. Ia menekankan bahwa perjuangan Federal Reserve untuk mengendalikan inflasi masih menghadapi tantangan signifikan. Menurut El-Erian, meskipun pasar tenaga kerja terlihat stabil di permukaan, sebenarnya pasar berada dalam fase akhir siklus ekonomi, yang dapat menimbulkan hambatan di masa depan.
Lindsey Bell, Kepala Strategi Investasi di 248 Ventures, menyuarakan kekhawatiran serupa, menunjukkan bahwa pertumbuhan upah yang tercermin dalam laporan ketenagakerjaan bisa menjadi pengingat bagi Federal Reserve bahwa inflasi masih menjadi masalah yang belum terpecahkan. Hal ini menunjukkan bahwa meski pasar tenaga kerja tetap kuat, Fed harus tetap waspada dalam upayanya untuk menekan inflasi.
Di sisi lain, Presiden Federal Reserve Chicago, Austan Goolsbee, memuji laporan ketenagakerjaan nonpertanian terbaru AS sebagai “sangat baik.” Ia optimis bahwa data serupa di masa depan akan menguatkan keyakinannya bahwa ekonomi AS telah mencapai lapangan kerja penuh dengan inflasi yang terkendali. Goolsbee juga menyebutkan bahwa Fed berencana untuk terus menurunkan suku bunga dalam 12 hingga 18 bulan ke depan, sejalan dengan harapan sebagian besar pembuat kebijakan.
Pandangan yang berbeda antara para ekonom dan pejabat Fed mencerminkan kerumitan situasi ekonomi saat ini, di mana pasar tenaga kerja yang kuat bertemu dengan tekanan inflasi yang masih ada. Ketika The Fed terus menghadapi tantangan ini, laporan ketenagakerjaan mendatang akan diawasi ketat untuk memberikan wawasan lebih lanjut mengenai kesehatan ekonomi AS serta arah kebijakan moneter di masa depan.