Nusakripto.com – Mulai Januari 2025, Taiwan dilaporkan akan memperkenalkan peraturan baru yang lebih ketat untuk mengatur kripto industri di wilayahnya.
Peraturan ini, yang dikeluarkan oleh Komisi Pengawas Keuangan Taiwan (Financial Supervisory Commission atau FSC), bertujuan untuk meningkatkan transparansi, keamanan, dan perdagangan yang adil bagi seluruh pengguna kripto.
Mengutip laporan CoinSpeaker, regulasi ini mencakup pedoman untuk daftar aset kripto di bursa, yang akan memudahkan FSC dalam mengawasi dan mengendalikan kegiatan di sektor ini.
Semua penyedia layanan aset virtual (VASPs) yang beroperasi di Taiwan akan diwajibkan untuk melakukan registrasi sesuai standar yang baru. Langkah ini memperbarui aturan anti pencucian uang (AML) yang sebelumnya telah diterapkan pada bulan lalu.
Fokus Aturan Baru: Perlindungan Konsumen dan Pencegahan Manipulasi Pasar
Aturan baru yang diperkenalkan oleh FSC berfokus pada beberapa area penting, termasuk penyimpanan dana fiat, keamanan informasi, penanganan keluhan pelanggan, serta pencatatan data yang akurat.
Perlindungan konsumen menjadi salah satu tujuan utama peraturan ini, memastikan bahwa seluruh transaksi kripto dilakukan secara transparan dan adil.
Untuk menjaga keamanan transaksi, platform kripto di Taiwan wajib menerapkan sistem pendeteksian aktivitas mencurigakan, seperti perubahan harga atau volume perdagangan yang abnormal.
Langkah ini diambil untuk menghindari manipulasi pasar yang merugikan konsumen. Selain itu, platform kripto harus mengikuti prosedur yang jelas untuk daftar dan menghapus aset digital.
Platform kripto di Taiwan juga diwajibkan memisahkan aset pelanggan dari dana operasional perusahaan. Ini dilakukan demi melindungi investasi para klien, yang disimpan dalam rekening khusus atau di bawah perwalian.
Sementara itu, pihak ketiga seperti Akuntan Publik Bersertifikat (CPA) akan diwajibkan untuk meninjau dan melaporkan kondisi aset pelanggan setiap tahunnya.
Rencana Undang-Undang Khusus untuk Aset Crypto
Selain aturan registrasi baru, FSC juga tengah mempersiapkan rancangan undang-undang khusus yang secara eksklusif akan mengatur aset kripto di Taiwan.
Ketua FSC, Jin-Lung Peng, menyebut bahwa rancangan ini sedang dikerjakan dengan serius dan rencananya akan diajukan kepada Yuan Eksekutif, lembaga administratif tertinggi di Taiwan, pada Juni 2025.
Undang-undang ini diharapkan memberikan kerangka hukum yang lebih lengkap dan mendetail bagi industri kripto di Taiwan. Taiwan bukan satu-satunya negara yang memperketat aturan kripto; banyak negara lain juga melakukan hal serupa karena risiko dan manipulasi yang mungkin terjadi di sektor ini.
Perkembangan aturan ini mencerminkan tren global dalam memperketat regulasi kripto, terutama di tengah pesatnya perkembangan dan fluktuasi pasar yang sering terjadi.
Persiapan VASPs Menghadapi Aturan Baru
VASPs di Taiwan dihadapkan pada tantangan besar untuk memenuhi regulasi baru ini. Mereka harus menyiapkan strategi komprehensif dalam hal keamanan, pencatatan aset, dan mekanisme deteksi aktivitas mencurigakan.
Jika gagal memenuhi ketentuan registrasi, mereka dapat menghadapi sanksi yang berat, termasuk kemungkinan hukuman penjara hingga dua tahun.
Pengetatan aturan ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap industri kripto, terutama di Taiwan. Dengan aturan yang lebih ketat, diharapkan pengguna kripto akan merasa lebih aman, dan regulasi ini dapat membantu menghindari kerugian akibat praktik yang tidak transparan di sektor tersebut.